Rabu, 21 Mei 2014

Peningkatan Kualitas Guru untuk Menyeimbangkan dengan Kurikulum 2013 dalam Membangun Pendidikan di Indonesia

Oleh: Nanang Kristiawan, 
 
Guru memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan pendidikan di Indonesia ini. Proses pengajaran yang dilakukan oleh  guru juga harus dirubah menyesuaikan dengan kurikulum 2013. Peran guru dalam proses membangun pendidikan di Indonesia dengan kurikulum terbaru saat ini yaitu kurikulum 2013 adalah harus mengajarkan kurikulum baru yang secara garis besar  terdapat perubahan dari kurikulum yang sebelumnya.. Dalam kurikulum 2013 ada beberapa perubahan antara lain proses pembelajaran, jumlah mata pelajaran dan jumlah jam pelajaran. Dari beberapa perubahan tersebut peran guru menjadi sangatlah penting agar para siswa-siswi di Indonesia bisa menyesuaikannya dengan baik dan benar. Salah satu cara agar guru kurikulum 2013 ini berjalan dengan baik dan benar adalah peningkatan kualitas guru. Peningkatan kualitas guru ini bermaksud agar guru mampu menyeimbangkan dengan kurikulum 2013 ini. Peningkatan kualitas guru juga harus difokuskan pada ketiga perubahan tersebut.
Pertama, peningkatan kualitas guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio. Proses pembelajaran ini menekankan siswa untuk belajar aktif. Disinilah peran guru sangat penting. Guru harus bisa meningkatkan ketiga aspek tersebut agar siswa bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Guru harus memberikan cara pengajaran yang berbeda untuk menarik perhatian dan minat siswa agar mau aktif belajar, bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Karena terdapat penilaian portofolio, ini bisa dimanfaatkan oleh para guru agar bisa menarik minat keaktifan siswa. Misalnya dengan cara memberikan portofolio yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang cukup menarik bagi siswa. Karena pertanyaan yang cukup menarik tersebut, siswa dengan sendirinya akan mencoba untuk aktif menjawabnya. Dengan pancingan tersebut proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 ini bisa lebih efektif.
Kedua, penigkatan kualitas guru dalam perubahan jumlah mata pelajaran. Kurikulum berbasis sains Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integrative. Dengan dihapusnya pelajaran IPA dan IPS pada tingkatan SD, guru harus punya strategi agar bisa menyesuaikan pelajaran-pelajaran yang diintregasikan dengan pelajaran lain. Dalam hal ini, kualitas guru harus ditingkatkan karena peran guru dalam pengajaran kurikulum berbasis sains tersebut sangat penting demi kefektifan proses pengajaran.
Ketiga, peningkatan kualitas guru dalam perubahan jumlah jam pelajaran. Dalam kurikulum 2013 alokasi waktu per jam pelajaran untuk SD 35 menit, SMP 40 menit dan SMA 45 menit. Dari alokasi tersebut pemerintah dengan menggunakan kuriklulum yang baru ini bertujuan untuk membuat proses pembelajaran agar lebih meningkat sesuai dengan taraf internasional. Seperti yang sudah diketahui bahwa biasanya siswa sering cepat bosan, apalagi dengan alokasi per jam pelajaran yang bertambah, pasti siswa kebanyakan sering bosan. Hal tersebut yang melatarbelakangi agar kualitas para guru ditingkatkan. Peningkatan tersebut bisa dengan cara memberikan perubahan dalam proses pengajaran. Misalnya dengan membagi alokasi waktu per jam pelajaran dengan belajar teori, kemudian dilanjutkan dengan praktek/diskusi antar kelompok yang dipandu oleh guru. Dengan cara seperti itu proses pengajaran akan lebih efektif dan jarang membuat para siswa cepat bosan.
Pemerintah melalui Kemendikbud juga menggunakan bahan pengajaran utama yaitu buku panduan untuk Kurikulum 2013. Awalnya para guru memang susah untuk mendapatkan buku tersebut karena memang proses percetakan dan distribusi yang belum memadai. Tapi mulai awal tahun 2014 ini buku panduan kurikulum 2013 sudah bisa diapatkan oleh para guru. Ini adalah salah satu langkah pemerintah untuk menigkatkan kualitas guru. Namun melalui saja belum cukup. Penigkatan kualitas guru juga harus dilakukan dengan cara melakukan penyaringan yang benar-benar serius dan benar saat perekrutan guru baru. Penyaringan tersebut bisa dilakukan dengan cara melakukan seleksi yang tujuannya untuk adaptasi para calaon guru baru. Seleksi tersebut harus berpacu pada kurikulum, proses pembelajaran dan cara pengajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang baru ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar