Bruner mengemukakan bahwa teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utamanya menjelaskan proses belajar, sedangkan teori pembelajaran adalah preskriptif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang optimal.
Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan hasil belajar, sedangkan teori pembelajaran menaruh perhatian bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar.
Dengan kata lain, teori belajar menaruh perhatian bagaimana seseorang
belajar dan teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol
variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat
memudahkan belajar.
Pada perkembangan selanjutnya, Reigeluth dan kawan-kawan mengemukakan bahwa, "Principles and theories of instructional design may be stated in either a descriptive or prescriptive form."
Jadi, teori-teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang deskriptif
menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens
(variabel bebas), dan menempatkan hasil pembelajaran sebagai variabel
yang diamati (variabel tergantung). Sedangkan teori-teori dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang preskriptif menempatkan variabel hasil
dan kondisi sebagai givens (variabel bebas), dan menempatkan metode pembelajaran sebagai variabel yang diamati (variabel tergantung).
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa teori deskriptif adalah goal free yang dimaksudkan untuk memberikan hasil sebagai efek dari interaksi dari metode dan kondisi, sedangkan teori preskriptif adalah goal oriented yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan dari metode optimal yang digunakan.
Hasil pembelajaran yang diamati dalam teori desktriptif adalah hasil pembelajaran yang nyata (actual outcomes)
dalam pengertian probabilistik, hasil pembelajaran yang muncul, dan
bisa jadi bukan merupakan hasil pembelajaran yang diinginkan, sedangkan
dalam pengembangan teori preskriptif yang diamati adalah hasil pembelajaran yang diinginkan (desired outcomes) yang telah ditetapkan lebih dulu.
Proposisi Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif
Proposisi teori deskriptif menggunakan struktur logis, "Bila...
maka....", sedangkan proposisi teori preskriptif menggunakan struktur,
"Agar..., lakukan ini." (Landa dalam Degeng 1999).
Sebagai perbandingan di antara keduanya, perhatikan contoh berikut:
Teori deskriptif:
"Bila isi/materi pelajaran (kondisi) diorganisasi dengan menggunakan
metode elaborasi (metode) maka perolehan belajar dan retensi (hasil)
akan meningkat."
Teori preskriptif:
"Agar perolehan belajar dan retensi (hasil) meningkat, organisasilah
isi/materi pelajaran (kondisi) dengan menggunakan model elaborasi
(metode)."
Jadi, perbedaan di antara kedua teori tersebut dapat kita tuliskan:
- Teori deskriptif: kondisi + metode = hasil
- Teori preskriptif: hasil + kondisi = metode
Ilustrasi/Gambar bersumber dari Google |
Teori Belajar dan Teori Pembelajaran Kaitannya dengan Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif
Seperti halnya teori pembelajaran, teori belajar juga ada yang bersifat
deskriptif dan preskriptif. Namun demikian, teori belajar yang
preskriptif bukanlah teori pembelajaran. Untuk menunjukkan perbedaan
tersebut, perhatikan contoh berikut:
Teori belajar preskriptif:
"Agar retensi meningkat maka kaitkan pengetahuan baru yang dipelajari pada struktur kognitif yang telah dimiliki."
Teori pembelajaran preskriptif:
"Agar retensi meningkat maka mulailah pembelajaran dengan menampilkan
kerangka isi/materi pelajaran, baru kemudian secara bertahap
mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam kerangka isi tersebut dan
secara tetap mengaitkan setiap tahapan elaborasi pada kerangka isi."
Dijelaskan oleh Landa (dalam Degeng, 1989) - dengan terjemahan bebas - bahwa teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan si belajar dengan proses-proses psikologi dalam diri si belajar, sedangkan teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran dengan proses-proses psikologi dalam diri si belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori pembelajaran harus memasukkan
variabel metode pembelajaran atau selalu menyebutkan teori pembelajaran,
sedangkan teori belajar sama sekali tidak berurusan dengan metode
pembelajaran.
Untuk dapat membedakan teori belajar deskriptif dan teori belajar preskriptif, perhatikan contoh berikut:
Teori belajar deskriptif:
"Jika membuat rangkuman tentang isi buku teks yang dibaca maka retensi terhadap isi buku teks itu akan lebih baik."
Teori belajar preskriptif:
"Agar dapat mengingat isi buku teks yang dibaca secara lebih baik
maka bacalah isi buku teks itu berulang-ulang dan buatlah rangkumannya."
Teori belajar deskriptif menggunakan proposisi teoritik, "Jika... maka...." yang menyatakan apa yang terjadi secara psikologis bila suatu tindakan belajar dilakukan oleh seseorang. Teori belajar preskriptif mempreskripsikan tindakan belajar apa yang harus dilakukan agar proses psikologis itu terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar