Fungsi Pendidikan dalam Keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki sistem nilai yang dibangun oleh anggotanya. Tetapi
relasi keluarga berinterelasi dengan lingkungan sosialnya yang lebih
luas di masyarakat. Pada dasarnya keluarga memiliki fungsi yang sangat
strategis dalam mengembangkan kualitas hidup manusia.
Keluarga
dalam hubungannya dengan anak diidentikan sebagai tempat atau lembaga
pengasuhan yang paling dapat memberi kasih sayang, kegiatan menyusui,
efektif dan ekonomis. Di dalam keluargalah kali pertama anak-anak
mendapat pengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal
hidupnya dikemudian hari melalui latihan fisik, sosial, mental,
emosional dan spritual.
Lingkungan
keluarga merupakan suatu tempat di mana anak berinteraksi sosial dengan
orangtua yang paling lama, sehingga upaya pencegahan yang utama
difokuskan pada keluarga kemudian sekolah. Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atasbapak, ibu, anak dan lain-lain (kakek, nenek, dan sebagainya) yang hidup di bawah satu atap dan saling berhubungan.
Salah
satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan terkait dnegan pendidikan
anak secara khusus dan pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Ki Hajar Dewantaramenyebutkan bahwa “keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia dalam keluarga.
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar