Kamis, 01 Mei 2014

ORGANISASI DAN MANAJEMEN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Manusia diciptakan tidak hanya sebagai makhluk individu, melainkan manusia juga diciptakan sebagai makhluk sosial. Sesuai dengan hakekatnya, makhluk sosial merupakan makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari makhluk lain. Seperti halnya dengan manusia, artinya setiap manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain sebagai upaya untuk mencapai tujuan hidupnya. Setiap kegiatan manusia sebagai makhluk sosial dimana saja dan apa saja kegiatan yang dilakukan sudah pasti membutuhkan kerjasama dengan orang lain. Salah satu bentuk interaksi manusia sebagai makhluk sosial adalah dengan berorganisasi.
Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi untuk mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai unti sosial, organisasi terdiri dari orang-orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan motivasi yang berbeda. Pertemuan budaya dan motivasi orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem dalam proses keorganisasian kerena menyebabkan terjadinya benturan nilainilai individual yang dapat menjadi faktor pengganggu dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi perlu menciptakan nilai-nilai yang dianut bersama untuk membangun system keorganisasian guna menyeragamkan pemikiran dan tindakan serta mengubah perilaku individual ke perilaku organisasional. (Made, 2012)
Salah satu tujuan manusia berorganisasi adalah untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kerjasama yang terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap individu atau kelompok dalam berinteraksi ke dalam maupun ke luar organisasi. Pola interaksi tersebut disesuaikan dengan berbagai aturan, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi pola interaksi tersebut dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau membentuk budaya organisasi yang senantiasa mengontrol anggota organisasi, dengan demikian budaya organisasi yang kuat merupakan pembentuk kinerja organisasi yang tinggi.
Di dalam budaya organisasi terdapat kesepakatan yang mengacu pada satu sistem makna secara bersama, dianut oleh anggota organisasi dan membedakan organisasi satu dengan yang lainnya, sehingga menurut Hofstede (2005:354) “Organizations are equally culture bond”.
Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil atau sukses jika organisasi tersebut telah mencapai tujuannya. Organisasi dapat berjalan dengan baik jika adanya manajemen yang baik, manajemen sendiri adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Dengan manajemen yang tepat akan dapat mengkoordinasikan pekerjaan masing-masing anggota organsasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatianya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-konflik yang merusak sehingga tujuan organisasi dapat terwujud tanpa terjadi suatu penyimpangan. (Makmur Khasani, 2012)

1.2 Tujuan
         Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep dalam organisasi managemen. Sedangkan tujuan khususnya meliputi:
  1. Untuk mengetahui pengertian organisasi dan managemen beserta ruang lingkupnya.
  2. Untuk mengetahui objek kajian dan kegunaan managemen.
  3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan struktur organisasi.
  4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bentuk organisasi.
  5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam organisasi.
  6. Untuk mengetahui budaya dalam organisasi.

1.3 Manfaat
         Manfaat dengan adanya makalah tentang terminologi organisasi managemen ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui konsep-konsep organisasi manajemen yang meliputi pengertiannya, ruang lingkup, objek kajian, kegunaan, bentuk dan struktur organisasi, serta kelebihan dan kekurangan, prinsip organisasi, dan budaya organisasi. Dimana konsep dasar tersebut merupakan dasar pengetahuan pada mata kuliah manajemen kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi
      Beberapa definisi organisasi menurut para ahli:
  1. Menurut Sondang P. Siagian: organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapatseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.
2.Menurut Chester Barnard: Organisasi adalah sistem kegiatan kerja sama dari dua orang atau lebih.
  1. Menurut James D. Money: organisasi adalah segi formal daripada administrasi sekaligus mesin daripada administrasi serta saluran melewati mana segala rencana serta policy dilaksanakan. Organisasi adalah frame work daripada setiap bentuk kerja sama manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Menurut Dwight Waldo: organisasi adalah struktur antara hubungan pribadi berdasarkan wewenang formal (formal authority) dan kebiasaan dalam sistem administrasi.

            Berdasarkan definisi organisasi dari beberapa ahli diatas, dapat diketahui bahwa di dalam sebuah organisasi terdapat beberapa unsur yaitu sekelompok atau beberapa orang dan sebuah tujuan yang hendak dicapai. Jadi  bisa disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik .
Sedangkan definisi managemen menurut para ahli:
  1. Menurut AF Stoner: manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
  2. Menurut A. W. Widjaja: manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengontrolan human and natural resources untuk mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu.
  3. Menurut John D. Millet:  Management is the proces of directing and facilitating the work of peopleorganized in formal group to achive a disered goal. (Manajemen adalah sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang ditentukan).
  4. Menurut Mary Parker Follet: manajemen didefinisikan sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

            Dari beberapa definisi di atas, dapat diketahui bahwa unsur dalam managemen adalah man, materials, machines, methods, money dan market. Dan berdasarkan unsur tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses pelaksanaan yang menggerakan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama. (Sri Wiludjeng, )

2.2 Ruang Lingkup Managemen
  1. Lingkungan luar (eksternal)
Terdiri dari:
-          Lingkungan umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.
-          Lingkungan khusus (tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien, pemasok (supplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
  1. Lingkungan dalam (internal)
Terdiri dari:
-          Manusia (specialized dan manajerial personal).
-          Finansial (sumber, alokasi, dan control dana).
-          Fisik (gedung, kantor, dan lain-lain)
-          Sistem dan teknologi
-          Sistem nilai dan budaya organisasi


 2.3 Objek Kajian dan Kegunaan Managemen
         2.3.1 Objek Kajian Managemen
Sasaran adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan ditujukan. Maksud dari keluaran tersebut merupakan hasil dari suatu pekerjaan administrasi. Pada dasarnya, di dalam suatu administrasi kesehatan, keluaran tersebut dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service). Berdasarkan dengan kondisi yang ada saat ini pelayanan kesehatan tersebut sangat banyak macamnya. Secara umum, pelayanan kesehatan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: pelayanan kedokteran (medical service) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health service). Untuk administrasi kesehatan, sasaran yang dimaksudkan terdiri atas 4 macam, yakni perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
         2.3.2 Kegunaan Managemen
                  a. Perencanaan
Perencanaan atau planning merupakan suatu langkah awal dalam proses manajemen. Perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di tentukan. (Prof.Dr.Sondang P.Siagian, 1986)
Perencanaan ini memiliki tujuan ,diantaranya:
  1. Perencanaan dapat menanggulangi terjadinya ketidakpastian suatu kegiatan
  2. Perencanaan dapat menjadikan suatu aktifitas menjadi teratur dan terarah.  (Sri Wiludjeng, 2007)
Planning (perencanaan), terdiri dari 5 yaitu :
  • Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana cara melakukannnya.
  • Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
  • Mengumpulkan dan  menganalisa informasi
  • Mengembangkan alternative-alternatif
  • Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.

            b.Pengorganisasian
                        Pengorganisasian merupakan kegunaan managemen yang kedua setelah perencanaan. Hal tersebut dikarenakan pengorganisasian merupakan langkah selanjutnya untuk pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya. (Sri Wiludjeng, 2007)
                        Organisasi atau pengorganisasian dapat dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manejemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas yang memiliki manfaat dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
              Pengorganisasian terdiri dari :
  • Menyediakan fasilitas-fasilitas pelengkap dan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
  • Mengelompokkan komponen kerja dalam struktur organisasi secara teratur.
  • Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
  • Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
  • Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
c. Pengarahan
               Merupakan fungsi manejemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Sri Wiludjeng, 2007)

d. Pengendalian
               Controlling atau pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.
               Pengendalian atau controlling merupakan langkah atau fungsi terakhir dari proses manajemen. Pengendalian merupakan suatu tindakan untuk membuktikan atau menentukan apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai yang diinginkan dan sesuai yang dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dalam melakukan pengendalian, terdapat beberapa alat yang bisa digunakan, diantaranya:
  1. Budget
Proses pengendalian menggunakan alat budget dapat dilakukan dengan membandingkan antara penerimaan, pengeluaran dan hasil suatu kegiatan. Jika terjadi ketidaksesuaian antara ketiga hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penyimpangan .
  1. Non-Budget
Pengendalian non-budget diantaranya
  1. Personal observation
Pengendalian ini dilakukan oleh manajer dengan megawasi secara langsung jalannya suatu kegiatan
  1. Report
Alat pengendalian berupa laporan-laporan yang dibuat oleh bawahan mengenai perkembangan suatu kegiatan atau pekerjaan
  1. Financial statement
Alat pengendalian berupa daftar laporan keuangan suatu perusahaan .dengan daftar laporan ini dapat diketahui kondisi keuangan suatu perusahaan
  1. Statistic
Alat pengendalian berupa kumpulan data, keterangan dan kejadiaan – kejadian sehingga dapat diketahui kegiatan apa saja yang telah terjadi di masa lalu, apakah ada kegiatan diluar perencanaan atau tidak. (Sri Wiludjeng, 2007)



2.4 Sifat-sifat Organisasi
  1. Organisasi sebagai wadah
Organisasi sebagai wadah adalah tempat dimana kegiatan-kegiatan manajemen dijalankan, sebagai wadah organisasi bersifat relatif statis. Setiap organisasi memiliki suatu pola dasar struktur organisasi yang relatif permanen sifatnya.
  1. Organisasi sebagai proses
Sebagai suatu proses sifatnya lebih dinamis dibandingkan dengan organisasi sebagai wadah. Hal ini karena organisasi sebagai proses interaksi menyoroti antar orang-orang atau anggota dalam organisasi.
Organisasi sebagai proses interaksi menimbulkan dua jenis hubungan di dalam organisasi. (Prof.Dr.Sondang P.Siagian, 1986)


2.5  Bentuk-bentuk, Struktur, Kelebihan dan Kekurangan
  1. Organisasi garis ( line organization)
Bentuk organisasi garis ini menggambarkan bahwa dalam suatu kegiatan, kekuasaan mengalir dari manajer kebagian bawahnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kesatuan komando dari atasan ke karyawan bawahannya.

 
   








-          Kelebihan organisasi garis
  • Terdapat kesatuan perintah , yanki langsung dari atasan kebawahan
  • Bentuk organisasi garis ini sangat sederhana
  • Seorang bawahan hanya memiliki satu atasan saja

-          Kekurangan organisasi garis
  • Kurangnya kerjasama antar masing-masing bagian karena langsung mendapat perintah sendiri-sendiri dari atasan
  • Beban atasan menjadi lebih berat karena memimpin seorang diri
  • Bawahan menjadi kurang inisiatif dalam bekerja karena langsung  mendapat perintah dari atasan
  • Dalam pemilihan pemimpin lebih sulit karena diperlukan pemimpin yang serba bias
b. Organisasi garis dan staf
Organisasi staf muncul untuk membantu organisasi garis yang  beban atasannya sangat berat. Staf dalam organisasi ini berperan sebagai pemberi saran, informasi penasehat atau membantu pimpinan dalam menjalankan  tugasnya. Staf tidak memiliki kewenangan untuk memerintah bawahan atau mengambil keputusan langsung. (Prof.Dr. Sondang P.Siagian)
       
   
MANAGER
 
   










-          Kelebihan organisasi garis dan staf
  • Dapat mengurangi tugas atasan yang sangat berat dengan adanya staf
  • Dapat membantu kerja pimpinan dengan memberikan saran dan pertimbangan



-          Kekurangan
  • Jika staf melakukan kesalahan seperti memerintah karyawan secara langsung,  maka akan menimbulkan adanya suatu konflik antara staf dan karyawan
  • Adanya kecenderungan pemimpin lebih bergatung pada staf
  • Memerlukan tambahan biaya karena bertambahnya jumlah pekerja

c.Organisasi fungsional
Organisasi fungsional ini lebih spesifik dari organisasi garis. Organisasi ini memiliki beberapa atasan yang masing-masing pimpinan memiliki spesialisasi sendiri misalnya kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran dan kepala bagian keuangan. Jadi seorang pegawai menerima perintah langsung dari atasan sesuai dengan bagiannya.

 
   







*bagan

 
 
K A R Y A W A N



-          Kelebihan
  • Masing-masing bagian di pegang langsung oleh seorang ahli
  • Tugas seorang manajer lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi tersebut
-          Kekurangan
  • Tidak adanya kesatuan perintah dalam suatu pimpinan dan perintah karena banyaknya atasan
  • Akan menimbulkan perseelisihan antara para pemimpin jika kurang terjadi koordinasi

d.Organisasi komite ( organisasi panitia)
Organisasi komite atau sering disebut panitia adalaha organisasi yang sering mengumpulkan pendapat yang menyangkut berbagai aktifitas perusahaan.
Pada organisasi ini terbentuk untuk menyelesaikan permasalahn yang tidak dapat diselesaikan oleh organisasi yang ada (organisasi formalnya). Jadi, komite ini bersifat sementara, dan akan bubar jika masalah telah selesai.
       
   
MANAGER
 
   











-          Kelebihan
  • Menjadi forum untuk saling bertukar pendapat dalam menyelesaikan masalah
  • Keputusan diambil secara bersama
  • Menciptakan koordinasi yang baik antar sesama
  • Meningkatkan pengawasan
-          Kekurangan
  • Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
  • Keharusan ntuk berkompromi
  • Sering menimbulkan kesimpangsiuran dalam organisasi
e.Organisasi matrik
Organisasi dikatakan matrik jika suatu struktur proyek ditambahkan pada struktur lain, hasilnya adalah berbagai para ahli dari berbagai bagian dalam organisasi tersebut bekerjasama dan membentuk suatu kelompok untuk proyek tersebut. Kelompok tersebut dipimpin oleh seorang manajer proyek yang bertanggungjawab atas proyek secara keseluruhan. (Sri Wiludjeng, 2007)
-          Kelebihan
  • Perusahaan dapat melayani proyek-proyek khusus
  • Berorientasi pada hasil akhir
  • Desentralisasi dalam pengambilan keputusan
  • Penggunaan SDM secara fleksibel
  • Penggunaan sistem pendukung yang efisien
-          Kekurangan
  • Membutuhkan banyak manajer ahli agar efektif
  • Kemungkinan munculnya konflik wewenang dan tanggungjawab dalam organisasi
  • Prinsip kesatuan perintah dilanggar

2.6  Prinsip-prinsip Managemen
Prinsip-prinsip organisasi sering disebut dengan azas-azas organisasi.Prinsip atau azas merupakan dasar,pondasi,atau sesuatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir. (Drs.Ig.Wursanto, 2002).
Menurut Prajudi Atmosudirjo (1980, 90),prinsip itu mempunyai dua segi berikut:
1)     Prinsip merupakan pangkal-tolak pikiran untuk memahami suatu tata-hubungan,atau suatu kasus
2)     Prinsip merupakan suatu jalan atau sarana untuk menciptakan suatu tata-hubungan atau kondisi yang kita kehendaki
Dengan demikian yang dimaksud dengan prinsip-prinsip organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi pangkal-tolak di dalam menggerakkan organisasi. Oleh karena itu organisasi dibangun dan digerakkan di atas pondasi yang berupa prinsip organisasi dan setiap prinsip mengandung suatu kebenaran. (Wursanto, 2002).
Ada beberapa ahli yang memberikan definisi tentang prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi.Masing-masing ahli memberikan perumusan yang berbeda,baik dalam jumlah maupun istilah yang dipergunakan.Beberapa mengemukakannya secara terinci,sementara yang lain memberikan garis besarnya saja. (Wursanto, 2002).
W.Warren Haynes dan Joseph L.Massei, dalam bukunya yang berjudul Management for Business and Industri, dua orang penulis ini menyatakan prinsip-prinsip organisasi ada 4 (empat) macam,yaitu:
1)     Prinsip kesatuan perintah (unity of command)
2)     Prinsip rentangan kendali atau rentangan pengawasan (span of control)
3)     Prinsip pengecualian (the exception principle)
4)     Prinsip hirarki (the scalar principle)
Prajudi Atmosudirjo, dalam bukunya yang berjudul Administrasi dan Management Umum,Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan 12 (dua belas) prinsip organisasi,yaitu sebagai berikut:
1)     Prinsip tujuan, yang berarti bahwa organisasi harus mempunyai tujuan
2)     Prinsip pembagian kerja,bahwa dalam organisasi harus ada pembagian kerja dan penugasan kerja yang homogen
3)     Prinsip perimbangan antara tugas,tanggung jawab dan wewenang
4)     Prinsip pelimpahan kekuasaan harus jelas batas-batasnya
5)     Kesatuan komando,bahwa azas ini menghendaki satu orang satu atasan (the one man chief principle)
6)     Komunikasi untuk mengadakan pertukaran informasi antar instansi yang ada di dalam organisasi
7)     Prinsip pengecekan yang bearrti bahwa setiap pimpinan berkewajiban untuk melakukan pengecekan terhadap pelaksanaan kegiatan
8)     Prinsip kontinuitas yang artinya kegiatan dalam organisasi harus bersifat terus menerus,tidak boleh mandeg dalam keadaan atau situasi yang bagaimanapun
9)     Prinsip saling asuh yang berarti antara unit (lini dengan staff) saling bekerjasama dan menyadari akan kepentingan setiap unit yang ada dalam organisasi.Jangan sampai suatu unit merasa lebih penting daripada unit yang lain
10)   Prinsip koordinasi untuk mencegah timbulnya bahaya disintegrasi
11)   Prinsip kehayatan yang mencerminkan bahwa organisasi itu hidup atau berhayat
12)   Prinsip tahu diri yang berarti bahwa setiap anggota organisasi harus sadar akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengetahui posisi masing-masing dalam organisasi
          Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip organisasi yaitu sebagai berikut:
1)     Pembagian kerja
2)     Wewenang dan tanggung jawab
3)     Prinsip disiplin
4)     Prinsip kesatuan komando
5)     Prinsip kesatuan langkah
6)     Prinsip subordinasi minat individu di bawah minat pada umumnya
7)     Prinsip pemberian hadiah
8)     Prinsip sentarlisasi atau pemusatan
9)     Prinsip jenjang hirarki
10)   Prinsip ketertiban
11)   Prinsip kesamarataan
12)   Prinsip stabilitas
13)   Prinsip inisiatif
14)   Prinsip kesatuan jiwa korp
A.M. Williams, Prinsip-prinsip organisasi lain juga dikemukakan oleh A.M.Williams secara lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Goverment Administration” (1965),prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
1)     Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
2)     Prinsip skala hierarki
3)     Prinsip kesatuan perintah
4)     Prinsip pendelegasian wewenang
5)     Prinsip pertanggungjawaban
6)     Prinsip pembagian pekerjaan
7)     Prinsip rentang pengendalian
8)     Prinsip fungsional
9)     Prinsip pemisahan
10)   Prinsip keseimbangan
11)   Prinsip fleksibilitas
12)   Prinsip kepemimpinan

2.7  Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah suatu system dari kepercayaan yang dikembangkan dalam organisasi dan dijadikan sebagai panutan bagi tingkah laku anggota organisasi. (Sri Wiludjeng, )
Budaya organisasi merupakan bagian studi teori organisasi dilihat dari aspek sekelompok individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, atau organisasi sebagai wadah tempat individu bekerjasama secara rasional dan sistematis untuk mencapai tujuan. Kerjasama dimaksud adalah kerjasama yang terarah pada pencapaian tujuan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap individu atau kelompok.
Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai aturan, norma, dan nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi itu. Keseluruhan pola interaksi tersebut akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau membentuk budaya organisasi. Teori organisasi berusaha menerangkan atau memprediksi bagaimana organisasi dan orang-orang di dalamnya berperilaku dalam struktur organisasi, budaya dan lingkungan. Selain itu Robbins (2002:8) berpendapat teori organisasi memfokuskan dirinya pada perilaku dari organisasi dan mengunakan pengertian yang lebih luas dari keefektifan organisasi. Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi. (Sri Wiludjeng, 2007)
Budaya organisasi memiliki dua tingkatan, yaitu:
  1. Observable culture
Observable culture adalah budaya organisasi yang dapat kita ketahui jika kita berada dalam suatu organisasi.
Misalnya:
-stories ( cerita kejadian dimasa lalu)
- heroes ( orang yang melakukan pencapaian prestasi yang baik di suatu organisasi)
- rites and ritual ( suatu acara khusus untuk memperingati kejadian dalam suatu organisasi)
- symbols ( bahasa khusus untuk berkomunikasi dalam organisasi)
  1. Core culture
Core culture merupakan suatu kepercayaan tentang bersikap yang benar dalam organisasi.

Definisi mengenai budaya menyiratkan beberapa hal, yaitu:
-       Budaya adalah persepsi. Individu mempersepsikan budaya organisasi berdasarkan apa yang mereka lihat, dengar, atau alami di dalam organisasi itu.
-       Aspek budaya  bersama. Meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja pada tingkatan yang berlainan di organisasi tersebut, mereka cenderung menggambarkan budaya organisasi itu dengan istilah yang sama.
-       Budaya organisasi adalah istilah deskriptif. Budaya itu menyangkut bagaimana anggota itu mempersepsikan organisasi tersebut, bukan menyangkut apakah mereka menyukainya. Budaya itu menggambarkan, bukan menilai.


















BAB III
RINGKASAN

Dari uraian materi mengenai terminologi organisasi manajemen diatas, maka dapat disimpulkan kembali:
  1. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dan memiliki rangkaian hierarki yang bersifat dinamik. Sedangkan manajemen adalah proses pelaksanaan yang menggerakan suatu organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Ruang lingkup manajemen dibagi menjadi 2 yaitu Lingkungan luar (eksternal) yang meliputi lingkungan umum dan khusus serta Lingkungan dalam (internal) yang meliputi manusia, finansial, fisik, sistem dan teknologi, sistem nilai, dan budaya organisasi.
  3. Objek kajian manajemen terbagi menjadi 4 kelompok yaitu perseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dan terdapat 4 fungsi atau kegunaan manajemen yaitu planing (perencanaan), organzing (pengorganisasian), directing ( pengarahan), controlling (pengendalian).
  4. Sifat organisasi ada 2 yaitu sebagai wadah dan sebagai proses. Sedangkan bentuk organisasi ada 4 yaitu : organisasi garis, organisasi garis dan staf, organisasi fungsional, organisasi komite atau panitia dan organisasi matrik yang masing masing telah memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
  5. Prinsip organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi pangkal-tolak di dalam menggerakkan organisasi. Oleh karena itu organisasi dibangun dan digerakkan di atas pondasi yang berupa prinsip organisasi dan setiap prinsip mengandung suatu kebenaran.
  6. Budaya organisasi adalah suatu sistem dari kepercayaan yang dikembangkan dalam organisasi dan dijadikan sebagai panutan bagi tingkah laku di setiap individu atau pada tiap-tiap anggota organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Zulkifli. 2002. Menejemen sistem Informasi. Bogor: Grasindo Persada
Elearning.gunadarma.ac.id /docmodul/pengantar_bisnis/Bab_2.pdf
Eprints.undip.ac.id
Gaol, Chr.Jimmy L.2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo
Handayaningrat Soewarno. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Masagung
Herlambang Susatyo, dkk. 2012. Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Furqon, Chairul. 2012.Http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/ PRODI.MANAJEMEN_ FPEB/197207152003121CHAIRUL_FURQON/ArtikelOrganizational_Culture.pdf. Diakses tanggal 11 Maret 2013.
Http://www.geocities.ws/mas_tri/perilaku_org.PDF
Kast, Fremont E. Rosenzweig, James E. 1990. Organisasi dan Manajemen 1 Edisi Keempat. Jakarta: Bumi Aksara.
Kumoro.staff.ugm.ac.id/wp-content/…/struktur-organisasi-pemda.pdf
Susanto, Azhar. 2006. Sistem informasi Manajemen. Jakarta: Lingga Jaya.
Suwarto. 1996. Dasar-dasar Teori Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Widya Karya
McKenzie, James F, Robert R. Pinger, Jerome E. Kotecki. 2003. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Notoadmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2009. Manajemen Edisi Kedelapan. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Sarwoto. 1978. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Satrianegara, M. Fais dan Sitti Salaeha. 2009. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan serta Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Siagian, Sondang P. 1992. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta: CV Haji Masagung.

Terry, G.R dan L.W. Rue. 1985. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaja, A.W. 1998. Kelembagaan dan Organisasi. Jakarta: Bina Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar