Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr Harun menegaskan bahwa soal Bahasa Indonesia nomer 13 pada ujian nasional (UN) untuk SMP yang hilang dari lembar soal dan soal ganda untuk nomer 40 akan menjadi bonus, karena itu para siswa SMP tak perlu risau dengan itu.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Balitbang Kemdikbud di Jakarta tentang kejadian itu (soal UN SMP yang hilang dan ganda) dan Balitbang menyatakan itu bonus yang tidak mempengaruhi nilai UN, jadi siswa malah diuntungkan," katanya di Surabaya, Jumat.

Setelah rapat evaluasi pelaksanaan evaluasi UN untuk SMA (14-16/4) dan SMP (5-8/5) di Kantor Dindik Jatim, ia menjelaskan pelaksanaan UN SMA dan SMP, termasuk UN paket B dan C sudah dilaksanakan sesuai "standard operating procedure" (SOP).

"Isu kekurangan soal juga sudah disusulkan, jadi tidak ada persoalan, semuanya berjalan sesuai SOP. Kalau ada isu kebocoran kunci jawaban, termasuk joki kunci yang bocor itu sudah ditangani kepolisian, kami hanya menyikapi masalah UN," katanya.

Menurut dia, kebocoran UN itu bagi Dindik Jatim perlu dicek tingkat kebenarannya, karena setiap soal UN memiliki barcode dan kode yang semuanya tidak sama dan hanya Puspendik Kemdikbud di Jakarta yang tahu.

"Bahkan, selain kebocoran kunci jawaban, maka kebocoran soal UN di Surabaya dan Gresik pun belum tentu kebenarannya terjamin, karena mungkin saja ada 3-4 soal awal yang kesamaan, tapi soal lainnya belum tentu sama, karena barcode dan kode pada setiap soal itu tidak ada yang tahu, kecuali Puspendik di Jakarta," katanya.

Ia menyatakan isu kebocoran kunci jawaban dan soal UN itu bukan hal yang baru, karena hampir setiap UN selalu terjadi. "Sebenarnya, proses pendidikan itu harus dipahami sebagai pengajaran dan pembentukan jati diri, karena pembentukan jatidiri menjadi tanggung jawab guru, orang tua, dan masyarakat, bukan cuma sekolah," katanya.

Saat ini, pihaknya sudah mempersiapkan ujian sekolah (US) untuk SD yang mulai tahun ini ditangani langsung oleh dinas pendidikan tingkat provinsi. Untuk US yang dijadwalkan pada 19-21 Mei itu, pihaknya sudah siap melaksanakan distribusi soal ke seluruh Jatim pada 12-14 Mei. (*)